Friday 28 June 2013

Kampus Ramah SEPEDA :)

Kampus adalah zona penuh aktivitas, hampir setiap hari dan seharian penuh kita ada di kampus atau bolak-balik kampus. Dalam melaksanakan setiap kesibukan sebagai mahasiswa perlu adanya kepedulian terhadap daerah sekitar, bukan hanya terhadap masyarakatnya tetapi juga terhadap lingkungan. Pembentukan pola pikir dan gaya hidup yang cinta lingkungan juga harus diterapkan selain pola pikir akademis. Sepeda mempunyai manfaat yang luar biasa bagi kesehatan jiwa serta raga. Hal ini khususnya untuk menyelesaikan permasalahan lingkungan yang selama ini terjadi. Peningkatan kendaraan bermotor akan meningkatkan emisi gas buang yang akan mencemarkan udara yang kita hirup. Sudah seharusnya di setiap kampus untuk menerapkan Bike to Campus yang dapat mengurangi polusi udara dan mewujudkan kampus konservasi yang ramah lingkungan.
Berikut ini adalah beberapa kampus yang sudah punya sepeda kampus ramah :
1.        Universitas Indonesia (Juli 2008)
Program Sepeda Kuning (spekun) ini digagas dan direalisasikan Rektor UI, Prof. Dr. der Soz Gumilar Sumantri yang merupakan komitmen nyata dari UI dalam mewujudkan Campus Go Green. Program yang awalnya bekerjasama dengan B2W dan Polygon menjadikan UI sebagai universitas yang memiliki sepeda kampus pertama di Indonesia. Sepeda didesain berwarna kuning, khusus untuk UI, dan merupakan sepeda single seat.
Awalnya program ini menyediakan  200 sepeda dengan 11 shelter sepeda. Hingga Januari 2010 bertambah menjadi 400 sepeda dan 17 shelter. Fasilitas sepeda akan terus ditambah sesuai perkembangan yang ada. Penggunakan spekun bukan hal yang wajib, juga di  UI sepeda tersebut hanya diperuntukan bagi kalangan civitas akademika. Para tamu tidak bisa meminjam begitu saja.
  
Shelter sepeda Universitas Indonesia, Depok. Sumber : http://www.ui.ac.id
Bersepeda di UI. Sumber : http://www.ui.ac.id































2.       Institut Teknologi Bandung (Agustus 2010)
Sejak diluncurkannya fasilitas sepeda kampus di Institut Teknologi Bandung (ITB), antusias mahasiswa menggunakan kendaraan antipolusi itu semakin meningkat. Hal ini dikemukakan Banitama Supartha, salah satu anggota Unit Sepeda ITB. Program penyediaan fasilitas sepeda kampus ini diluncurkan pada 10 Agustus 2010 lalu oleh keluarga alumni ITB. Pada awal peluncuran, jumlah sepeda yang tersedia hanya sekitar 20 unit. "Saat ini sudah ada 90 unit sepeda yang bisa digunakan mahasiswa dan dilengkapi tiga shelter," kata Bani.
Selain untuk memfasilitasi mahasiswa dalam berkendaraan sepeda di lingkungan kampus, program ini juga dirancang untuk membawa misi lingkungan di kalangan mahasiswa. Mahasiswa boleh menggunakan sepeda dari hari Senin-Jumat, dari pukul 07.00 hingga 17.00 WIB. Selama ini untuk masalah perawatan dan pemeliharaan sepeda kampus tersebut diserahkan pada Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Unit Sepeda ITB.
Jejeran Sepeda Kampus di Institut Teknologi Bandung. Sumber : http://blogs.itb.ac.id

Shelter sepeda di ITB. Sumber : http://blogs.itb.ac.id































3.       Universitas Negeri Semarang (Agustus 2010)
Menurut Rektor Unnes, Prof Sudijono Sastroatmodjo, di Semarang, Jawa Tengah, kewajiban mengendarai sepeda itu untuk mengurangi polusi dan mewujudkan konsep kampus konservasi yang ramah lingkungan. Untuk mendukung keberhasilan program itu, Unnes menyediakan sarana dan prasarana pendukung. Misalnya, pembangunan jalan untuk pejalan kaki. Begitu pula untuk pemakai sepeda, ada jalur tersendiri dengan tempat parkir khusus.
Unnes juga tengah merancang pembangunan "shelter" yang akan berfungsi sebagai tempat transit, tempat parkir sepeda, dan pengaturan jalur sepeda. Para mahasiswa diharapkan untuk memarkirkan sepeda motor atau mobil di kantong-kantong pemarkiran sekitar shelter dan beralih menggunakan sepeda menuju kampus masing-masing.
Prof Masrukhi mengatakan, Unnes akan menyediakan lima titik parkir, sepeda dan mobil aki kering. Mobil ini akan memfasilitasi civitas akademica yang beraktivitas secara gratis. Unnes memperoleh bantuan 700 unit sepeda dari Bank Mandiri. Bantuan sepeda itu dimaksudkan sebagai bentuk dukungan atas program universitas konservasi yang dicanangkan perguruan tinggi itu. Kebijakan Unnes bersepeda atau berjalan kaki ini diberlakukan bagi seluruh mahasiswa baru sejak tahun ajaran baru 2010/2011 sekitar bulan Agustus.
Kondisi Kelurahan Sekaran dan sekitarnya di Kecamatan Gunungpati ini memang tidak ideal dengan kemiringan lebih dari 20o, tetapi hal ini bukannya tidak mungkin untuk budaya bersepeda. Kuncinya adalah dengan keterpaduan moda baik kendaraan umum dan pribadi harus tersambung dengan lokasi parkir sepeda maka arus komuter pesepeda akan lancar.
Rektor dan Para Staff Unnes menggunakan sepeda di kawasan kampus. Sumber : http://www.wikimu.com
4.      Universitas Gajah Mada (Desember 2011)
Kampus Universitas Gadjah Mada (UGM) punya sekitar 850 sepeda. Seluruh civitas akademika boleh meminjam. Bahkan, tamu yang berkunjung ke kampus tersebut, boleh meminjamnya. Asal, melampirkan identitas dan hanya dipakai di lingkungan kampus. Menurut Rektor UGM Sudjarwadi, program tersebut bagian dari upaya UGM mewujudkan transportasi ramah lingkungan. Selain itu, bersepeda juga membuat badan sehat dan mendorong prestasi akademik yang bagus.
Saat ini, sepeda tersebut hanya bisa dipakai di lingkungan kampus. Sepeda tersebut maksimal dipakai selama 30 menit. Perhentian sepeda sudah ditentukan di titik-titik tertentu yang disebut stasiun. Saat ini ada sembilan stasiun di dalam lingkungan kampus. Pihak UGM juga membuat jalur khusus sepeda di areal kampus.
 
Tampak Depan Sepeda Kampus UGM. Sumber : http://www.ugm.ac.id
Jalur Sepeda UGM. Sumber : http://www.ugm.ac.id
Stasiun Sepeda UGM. Sumber : http://www.ugm.ac.id
5.       Universitas Diponegoro (2011)
Rektor Undip Prof Sudharto P Hadi mengatakan, sedikitnya 800 unit sepeda bisa dimanfaatkan mahasiswa ke kampus. Pihak BNI juga memberikan bantuan untuk pembuatan rumah sepeda. Sepeda tersebut didistribusikan ke 15 lembaga termasuk fakultas. Tiap fakultas diberi jatah 30 unit, sisanya ditempatkan di rektorat. Sepeda ini bisa digunakan mahasiswa baik dari kos ke kampus ataupun antar fakultas. Kegiatan bersepeda massal di lingkungan Undip sudah rutin digelar setiap hari Jumat.
Jalur sepeda di Undip telah dibangun dan melintas dari gerbang utama Undip hingga ke fakultas-fakultas. Selain itu, juga akan dibangun rumah sepeda yang menjadi terminal sepeda. Di sini, mahasiswa, karyawan, dan dosen yang masuk kampus Undip bisa menyewa sepeda dengan meninggalkan kartu pengenal saja. Namun hal ini kurang publikasi dan masih sangat minim mahasiswa yang bersepeda ke kampus. Hingga saat ini kurangnya fasilitas adalah kendala dalam program ini, yaitu belum tersedianya shelter sepeda dan kurangnya sosialisasi kepada mahasiswa tentang budaya bersepeda ini.
Sepeda Kampus Undip. Sumber : http://forel.undip.ac.id
6.      Universitas Sriwijaya (2011)
Program “Gowes to Campus” Universitas Sriwijaya (Unsri) mendapatkan bantuan 100 unit sepeda dari PT BNI (Persero) Wilayah Palembang, Sumatera Selatan. Kampus Unsri Indralaya yang luasnya mencapai 712 Ha menjadi sasaran awal program “go green” untuk menjadikan kawasan tersebut bebas polusi udara. Banyaknya penggunaan kendaraan berbahan bakar minyak (BBM) tidak selaras dengan cita-cita menjadikan kampus hijau. Untuk itu, secara bertahap akan dialihkan menggunakan sepeda sebagai sarana transportasi dalam kampus. Rektor Unsri, Prof Dr Badia Perizade bertekad untuk menjadikan Unsri sebagai kampus yang berhasil membangun kawasan ramah lingkungan dengan mengoptimalkan kendaraan tanpa bahan bakar minyak atau fosil. Penambahan sepeda sebagai sarana transportasi umum dalam kampus akan dikoordinir setiap fakultas. Sehingga diharapkan Unsri mampu mewujudkan kawasannya sebagai kampus hijau.
Shelter Sepeda di Kampus Unsri Indralaya. Sumber : http://www.antarafoto.com
CEO BNI Palembang Jeffry AM Dendeng (kanan) menyerahkan sepeda kepada Rektor Universitas Sriwijaya Prof DR Badia Perizade (kiri) di Indralaya, Sumsel, Rabu (10/11). Sumber :http://www.antarafoto.com
             Jadi sebaiknya setiap kampus menerapkan kampus sepeda secara wajib untuk membantu menjaga kebersihan lingkungan dan udara yang kita hirup. Pada dasarnya masih banyak kampus yang sudah mempunyai sepeda tetapi tidak langsung mengembangkan fasilitas pendukungnya, seperti shelter sepeda atau parkiran untuk kendaraan dan peraturan yang kurang tegas. Mengubah pola hidup memang tidak mudah dan sangat dibutuhkan konsistensi dari semua civitas akademika, tetapi alangkah baiknya jika kita sebagai mahasiswa menyadari dan dapat ikut berkontribusi untuk menciptakan udara bebas polusi.

SUMBER :
               Achie. 2011. “Setahun Sepeda Kampus ITB”. http://www.antarajawabarat.com. Diunduh Senin, 24 Juni 2013.
               Anonim. 2008. “Sepeda Kuning”. http://www.ui.ac.id. Diunduh Senin, 24 Juni 2013.
               Edorusyanto. 2011. “Sepeda Kampus UGM Keren”. http://edorusyanto.wordpress.com. Diunduh Senin, 24 Juni 2013.
            Jauhary, Hadziq. 2011. “Undip Sediakan Ratusan Sepeda Kampus”. http://suaramerdeka.com. Diunduh Senin, 24 Juni 2013.
            Sohirin. 2013. “Mahasiswa Semarang Dilarang Pakai Mobil dan Motor. http://www.tempo.co/read. Diunduh Senin, 24 Juni 2013.
              Triyatno. 2011. “100 Sepeda Untuk Unsri”. http://www.antarasumsel.com. Diunduh Senin, 24 Juni 2013.

No comments:

Post a Comment