Hai.
Kata pertama yang mungkin akan
membuka hari seseorang untuk setiap partikel mimpinya. Entah itu baik atau
tidak. Doa adalah untaian kalimat yang setiap orang sadar itu akan menuntunnya
memikirkan untuk siapa doa itu dipanjatkan, bahkan untuk orang yang kau paksakan
untuk tidak kau pikirkan. Banyak hal di dunia ini yang harus diselesaikan,
walaupun hatimu bahkan tidak ingin tau apapun mengenai itu. Terkadang tidak
semua hal memikirkan perasaan, termasuk perasaan itu sendiri. Rasa sakit itu
seharusnya terasa berbeda saat kau tau atau bahkan sadar, dia tidak ingin tahu
apapun tentangmu.
Berpisah secara tiba-tiba itu memang
menyakitkan, seperti satu unsur penting yang hilang dalam sebuah reaksi kimia. Aku
tau ada beberapa kejadian di dunia ini yang terjadi tanpa alasan, untuk sebuah
kehilangan yang aku yakini tidak akan pernah terjadi, akhirnya terjadi juga dan
tanpa alasan. Hal terpenting yang seharusnya ada. Percaya atau tidak, tidak
banyak yang bisa bertahan atau bahkan tidak mengingatnya. Apa yang terjadi di
dunia ini seperti susunan puzzle yang berisi rangkaian kejadian, menyatu dan bertemu
dengan kejadian lainnya suatu saat. Suatu saat yang kau percaya itulah yang
akan jadi kenangan manis, bahkan untuk rasa sepahit apapun. Apa yang kau
percaya dan apa yang aku percaya sekarang terlihat sangat berbeda dan begitu
jauh. Sebenarnya persepsi yang kita yakini bukanlah yang terpenting. Rasa.
Itulah yang terpenting, dilengkapi kata memahami dan mengerti. Di dunia ini ada
beberapa hal di masa lalu yang mungkin ada untuk abadi. Jangan mengubah apapun,
bahkan untuk menjaga perasaanmu sendiri. Saat kau sadar tidak ada yang bisa
memahamimu seperti waktu yang tidak peduli tentang apapun, maka yang harus kau
lakukan adalah menerima dan menunggu waktu itu untuk berjalan bersamamu.
Berdamailah. Bahkan untuk potongan kejadian yang tidak kau pedulikan lagi, aku
masih peduli. Sekecil apapun itu. Hingga sekarang dan entah sampai kapan. Suatu
saat bersama waktu dan prosesnya, aku akan berjanji untuk tersenyum lebih manis.
Menerima dan belajar mengenang.
Penyesalan adalah awal yang tidak kau
ketahui akhirnya, pada waktunya nanti ketika kita dipertemukan kembali
bersiaplah untuk hati yang mungkin akan menerima kejutan lebih. Namun yang aku
tahu, aku tidak menyesali apapun tentangmu. Penyesalan itu bisa berarti berbeda
pada akhirnya. Mungkin aku menyesali pertemuan yang menciptakan luka. Pada
dasarnya luka itu memang seharusnya ada untuk sebuah hubungan bernilai. Saat
luka itu pada awalnya aku sendiri yang menciptakan dan saat permohonanku bahkan
tidak berarti apa apa, rasa sakit itu sendiri akan terasa lebih menghancurkan. Semua
hal tentang sakit, luka, rasa, dan cinta hanya tergantung cara berpikir dan
menyeimbangkan hati dan pikiran. Yang aku tau, hatimu telah memilih dan mungkin
tidak ada yang bisa menggantikan. Apapun itu akan ada masanya pencarian
seseorang itu berakhir, seringkali bukan pada tempat pertama. Ketika kau
mendapatkan apa yang kau cari, nikmatilah. Dan selama itu membuat seluruh
harimu lebih sempurna dan makhluk kecil bernama hati itu nyaman, aku bahagia.
Sesederhana itu.
Bahkan untuk satu pertanyaan yang
mungkin jawabannya tidak akan pernah aku dapatkan, aku percaya tidak semua
tentangmu bisa terjawab oleh waktu secepat ini. Ada dimensi waktu yang bernama
“suatu saat” yang bagi beberapa orang sangat berarti, bahkan untukku. Bukan
menunggu atau berharap, hanya sekedar menyatukan isi hati dan pikiran ke dalam
bentuk yang lebih abadi. Tulisan. Aku juga tidak tau apakah ada yang menuntunmu
untuk melihat keabadian ini atau tidak, setidaknya untuk sekarang aku hanya
ingin merangkainya.
Maaf karena aku punya rumah jauh
dari kamu. Maaf karena aku yang membuat rasa jenuh itu ada. Maaf karena aku
bikin kamu tidak nyaman dengan hubungan jarak jauh ini. Maaf karena selalu
memulai untuk setiap masalah yang terjadi dan untuk berakhirnya ini. Maaf
karena aku selalu merasa aku yang disakitin. Maaf karena aku terlanjur janji
untuk tetap manis di hati kamu. Dan aku juga minta maaf untuk semua perasaan
yang pernah ada, aku pernah berpikir suatu saat kita bisa mengucap janji untuk
satu ikatan di dalam gereja dan di hadapan Tuhan.
Terkadang segala ketidakmungkinan
itu nyata, aku sadar. Untuk beberapa hal yang seharusnya tidak terjadi dan untuk
setiap rasa yang kau miliki entah dari kapan, aku minta maaf. Aku hanya ingin selalu
berdoa untuk setiap kejadian tentangmu dalam lindunganNya.
Suatu saat ketika seluruh perasaan
dalam hatiku tentangmu menyatu dan menimbulkan reaksi tidak terprediksi, aku membutuhkan
Tuhan untuk membuatku tidak lebih rapuh dari saat ini.
January, 14th 2013 - Semarang, Indonesia
No comments:
Post a Comment