Ribuan detik telah lahir dari sebuah
angka 00.00. Ada banyak kata yang seharusnya terucap. Ada banyak kejadian yang
seharusnya nyata. Impian. Hal terbaik dalam pemikiran setiap manusia. Dunia
mungkin tidak mengerti apa yang aku harapkan hari ini. Tapi aku tahu Tuhan
selalu menitipkan pesan terindahnya dalam setiap hari yang akan terus habis.
Dalam diam aku hanya mampu berdoa.
Hari dimana tujuhbelas digenapkan menjadi delapanbelas. Bersyukur untuk setiap
detik yang telah hadir, dan bersyukur untuk setiap menit yang sedang berjalan.
Ada banyak kejadian yang tidak akan bisa dipahami oleh mereka yang tidak mau
belajar memahaminya. Memperjuangkan apa yang selalu kau inginkan adalah sifat
alami manusia. Aku hanya bisa terus memohon. Bagi beberapa orang yang ingin
kembali ke masa lalu, mesin waktu mungkin hal terbaik. Tetapi aku tahu, tidak akan
ada yang bisa berubah. Semua akan tetap sama ketika kau kembali dari masa
lalumu.
Aku tidak mengerti bagaimana
pemikiran setiap manusia tercipta dengan begitu indahnya. Menyalurkan setiap
rasa kreatif yang sejuta kali lebih baik. Apa yang kau inginkan adalah suatu
kebahagiaan tersendiri. Dan bagaimana caramu menciptakan kebahagiaanmu itulah
yang akan menjadi penilaian Tuhan terhadapmu. Aku selalu menghargai waktu dalam
hari yang telah tercipta, dengan segala bentuk apresiasi nilai-nilai kehidupan
yang terlihat sempurna. Banyak yang sebenarnya menyimpan luka. Saat kau
bersedia memperjuangkan segala rasa yang pernah ada, saat itulah kau pantas
untuk mendapat kesempurnaan kisah. Berharap tidak ada lagi tangisan dalam diam
atau senyum kaku yang dipaksakan dipersembahkan untuk orang-orang yang selalu
pantas dihargai. Aku menghargai mereka. Dan setiap serpihan kisah yang Tuhan
ciptakan untuk kita.
Satu-satunya cara yang aku punya hanya
menerima. Entah bertahan sampai kapan dan akan berakhir dimana. Tuhan selalu
punya segudang peristiwa lagi yang selalu dapat tersambung dalam kisah
siapapun. Terjalin menjadi satuan dongeng indah yang tidak akan berakhir ketika
malam telah usai. Dan yang aku yakini tidak akan berhenti sebelum berakhir
bahagia. Aku tidak tahu kejutan apa yang akan meninggalkan pesan hari ini. Aku
hanya ingin aku tidak pernah lupa bagaimana membuatmu lebih kuat, peduli, dan
tenang kembali dengan caraku sendiri. Andai setiap orang bisa membuat ceritanya
sendiri. Menyusunnya dalam wujud kesempurnaan yang melahirkan rasa bahagia
tiada tara. Menjadikan setiap detik berharga yang tak rela untuk dilewatkan.
Ada bahagia untuk ucapan yang terus
tertulis, seolah semua sosial media sedang merayakannya untukku. Membuat sebuah
pesta singkat yang mewah dan aku hadir didalamnya. Terima kasih adalah kata
yang belum cukup sempurna untuk menyampaikan rasa. Sederet tulisan yang kusebut
“surat hari lahir” dan dalam kehidupan yang punya nyawa tersendiri. Untuk
kalian dan untuk Pencipta semua ini. Terima kasih karena Engkau telah
memberikan ruang untuk segala yang aku inginkan dan menghadirkan tulisan ini
kepada partikel ciptaan berwujud hidup yang telah terlahir lebih dulu.
Terima kasih ciptaan yang hadir
dalam pestaku :) Pesta dalam wujudku sendiri. Kepada Tuhan yang selalu ada.
Orangtuaku tercinta. Ka Agnes Agatha dan adik-adikku. Radot Khatrina, Joesavat
Donovan, sud Giovanno, Heru, Etha, Ferdy Adithya, Try Syeftiani, Annisa
Andriani, Gery, Erine, Lidia, monyet Ririn, Filda, Lucky Mutiara, Dio, Taufiq,
Meica, Juda, Rica, Ovi, Sabila, sobang Ningrum, Ajeng, Johan, dan mereka yang
telah hadir tepat waktu.
Jika suatu saat nanti kau telah
ingat memiliki kalimat yang seharusnya ada, ucapkanlah. Tidak pernah ada akhir
sebelum semua ketidaksempurnaan ini berkumpul dan menyatu. Melengkapi hidup. Kamu
boleh percaya bahwa kemarin, satu jam yang lalu, besok, lusa, atau kapanpun itu
aku terus yakin. Dalam sebuah tulisan singkat ini aku masih ada, untuk menunggumu
mengucapkannya. Satuan kata yang terangkai dan aku inginkan ada.
“Selamat ulang tahun.”
February, 19th 1995 –
Depok, Indonesia
No comments:
Post a Comment