Wednesday 20 February 2013

wilujeng tepang taun, glen !


Ribuan detik telah lahir dari sebuah angka 00.00. Ada banyak kata yang seharusnya terucap. Ada banyak kejadian yang seharusnya nyata. Impian. Hal terbaik dalam pemikiran setiap manusia. Dunia mungkin tidak mengerti apa yang aku harapkan hari ini. Tapi aku tahu Tuhan selalu menitipkan pesan terindahnya dalam setiap hari yang akan terus habis.
Dalam diam aku hanya mampu berdoa. Hari dimana tujuhbelas digenapkan menjadi delapanbelas. Bersyukur untuk setiap detik yang telah hadir, dan bersyukur untuk setiap menit yang sedang berjalan. Ada banyak kejadian yang tidak akan bisa dipahami oleh mereka yang tidak mau belajar memahaminya. Memperjuangkan apa yang selalu kau inginkan adalah sifat alami manusia. Aku hanya bisa terus memohon. Bagi beberapa orang yang ingin kembali ke masa lalu, mesin waktu mungkin hal terbaik. Tetapi aku tahu, tidak akan ada yang bisa berubah. Semua akan tetap sama ketika kau kembali dari masa lalumu.
Aku tidak mengerti bagaimana pemikiran setiap manusia tercipta dengan begitu indahnya. Menyalurkan setiap rasa kreatif yang sejuta kali lebih baik. Apa yang kau inginkan adalah suatu kebahagiaan tersendiri. Dan bagaimana caramu menciptakan kebahagiaanmu itulah yang akan menjadi penilaian Tuhan terhadapmu. Aku selalu menghargai waktu dalam hari yang telah tercipta, dengan segala bentuk apresiasi nilai-nilai kehidupan yang terlihat sempurna. Banyak yang sebenarnya menyimpan luka. Saat kau bersedia memperjuangkan segala rasa yang pernah ada, saat itulah kau pantas untuk mendapat kesempurnaan kisah. Berharap tidak ada lagi tangisan dalam diam atau senyum kaku yang dipaksakan dipersembahkan untuk orang-orang yang selalu pantas dihargai. Aku menghargai mereka. Dan setiap serpihan kisah yang Tuhan ciptakan untuk kita.
Satu-satunya cara yang aku punya hanya menerima. Entah bertahan sampai kapan dan akan berakhir dimana. Tuhan selalu punya segudang peristiwa lagi yang selalu dapat tersambung dalam kisah siapapun. Terjalin menjadi satuan dongeng indah yang tidak akan berakhir ketika malam telah usai. Dan yang aku yakini tidak akan berhenti sebelum berakhir bahagia. Aku tidak tahu kejutan apa yang akan meninggalkan pesan hari ini. Aku hanya ingin aku tidak pernah lupa bagaimana membuatmu lebih kuat, peduli, dan tenang kembali dengan caraku sendiri. Andai setiap orang bisa membuat ceritanya sendiri. Menyusunnya dalam wujud kesempurnaan yang melahirkan rasa bahagia tiada tara. Menjadikan setiap detik berharga yang tak rela untuk dilewatkan.
Ada bahagia untuk ucapan yang terus tertulis, seolah semua sosial media sedang merayakannya untukku. Membuat sebuah pesta singkat yang mewah dan aku hadir didalamnya. Terima kasih adalah kata yang belum cukup sempurna untuk menyampaikan rasa. Sederet tulisan yang kusebut “surat hari lahir” dan dalam kehidupan yang punya nyawa tersendiri. Untuk kalian dan untuk Pencipta semua ini. Terima kasih karena Engkau telah memberikan ruang untuk segala yang aku inginkan dan menghadirkan tulisan ini kepada partikel ciptaan berwujud hidup yang telah terlahir lebih dulu.
Terima kasih ciptaan yang hadir dalam pestaku :) Pesta dalam wujudku sendiri. Kepada Tuhan yang selalu ada. Orangtuaku tercinta. Ka Agnes Agatha dan adik-adikku. Radot Khatrina, Joesavat Donovan, sud Giovanno, Heru, Etha, Ferdy Adithya, Try Syeftiani, Annisa Andriani, Gery, Erine, Lidia, monyet Ririn, Filda, Lucky Mutiara, Dio, Taufiq, Meica, Juda, Rica, Ovi, Sabila, sobang Ningrum, Ajeng, Johan, dan mereka yang telah hadir tepat waktu.
Jika suatu saat nanti kau telah ingat memiliki kalimat yang seharusnya ada, ucapkanlah. Tidak pernah ada akhir sebelum semua ketidaksempurnaan ini berkumpul dan menyatu. Melengkapi hidup. Kamu boleh percaya bahwa kemarin, satu jam yang lalu, besok, lusa, atau kapanpun itu aku terus yakin. Dalam sebuah tulisan singkat ini aku masih ada, untuk menunggumu mengucapkannya. Satuan kata yang terangkai dan aku inginkan ada.

“Selamat ulang tahun.”
February, 19th 1995 – Depok, Indonesia

No comments:

Post a Comment