Apa yang kalian pikirkan tentang
kependudukan di Indonesia? Sungguh persebaran distribusi yang tidak merata. Lebih
rincinya dalam pendataan penduduk
oleh Kementerian Dalam Negeri, jumlah penduduk Indonesia terhitung 31 Desember
2010 pada tahun 2012 mencapai 259.940.857. Jumlah ini terdiri atas 132.240.055
laki-laki dan 127.700.802 perempuan.
Dengan jumlah penduduk Indonesia
mencapai 259 juta jiwa akan sulit mengatur kebutuhan setiap kota. Faktanya setiap
detik 5 orang lahir dan 2 orang mati, ini menyebabkan transisi demografi akan
terus berubah bahkan cenderung meningkat jika tidak ditekan. Pada kota
se-metropolitan DKI Jakarta pun tidak bisa dibilang kota yang “seimbang”.
Banyak kekurangan yang tertutupi oleh skyscraper
di kota ini, seperti di daerah pinggir Jakarta terdapat permukiman kumuh,
sampah dan limbah, sanitasi tidak memadai, termasuk juga masalah lingkungan dan
kesehatan. Masalah lain yang lebih kompleks seperti kemiskinan, kemacetan, dan
tindak kriminal. Penyebab tidak seimbangnya persebaran penduduk di Indonesia,
antara lain yaitu masyarakat pedesaan (rural
area) yang hanya dengan modal nekat pindah ke kota. Hal ini hanya
menyebabkan bertambahnya permasalahan di kota dan membuat kota semakin padat.
Ini memperlihatkan kurangnya lahan huni di perkotaan, sedangkan di pedesaan
banyak space (ruang), pada
kenyataannya ini adalah permasalahan persebaran penduduk.
Dari kacamata dunia kita lihat, persebaran penduduk di tiap
negara, atau bahkan benua tidak merata. Dari 21 megacity di dunia sebagian besar terdapat di Asia, China (Beijing
dan Shanghai), India (Delhi dan Mombay), Tokyo, Seoul. Bisa dilihat dari China yang
sedang giat-giatnya menekan laju pertumbuhan penduduk dengan kebijakan
pemerintah “one child policy” yang
mengharuskan satu keluarga hanya memiliki satu anak. Beda halnya dengan Jerman
yang wanita-wanitanya lebih memilih berkarier dibandingkan memiliki dan
mengurusi anak. Di negara yang sangat maju ini pemerintah memberi keringanan
kepada wanita hamil, seperti biaya persalinan gratis, bahkan cuti 2 tahun untuk
ibu yang melahirkan agar si anak mendapatkan ASI (Air Susu Ibu) secara seimbang,
karena pemerintah Jerman menginginkan penerus ras Aria mereka.
Fakta diatas berkaitan erat dengan laju pertumbuhan penduduk. Hal yang perlu diketahui, di Indonesia 58% dari keseluruhan penduduk menempati pulau Jawa yang hanya mempunyai luas 7% dari luas wilayah Indonesia.
Berdasarkan Data
Agrerat Penduduk per Kecamatan (DAK2) tercatat jumlah penduduk terbesar
terdapat di Provinsi Jawa Barat, yakni 39.910.274, dan angka penduduk terkecil
tercatat di Provinsi Papua Barat, yaitu 1.091.171 jiwa. Bukan hanya di
Indonesia, di negara lain pun banyak masyarakat lebih memilih tinggal di kota
daripada di desa, faktor yang paling mendasar adalah akses terhadap banyak hal
akan lebih mudah didapatkan di kota. Persebaran penduduk sama tidak meratanya dengan persebaran
makanan.
Mungkin ini yang biasa disebut Resource
Curse (kutukan sumber daya), seperti di Papua yang memiliki sumber daya
melimpah tetapi kesejahteraan masyarakatnya rendah (masih miskin dan kurang
maju). Sumber daya yang dimiliki oleh wilayah mereka hanya dieksploitasi. Perbedaan
pendapatan per kapita negara juga sangat berpengaruh. Hal ini dapat menimbulkan
kesenjangan yang membuat tidak semua orang di dunia mempunyai pilihan yang
sama.
To make a CHANGE, and the
BALANCE condition, this country need “idea” and “energy”. Tidak harus
mahasiswa dari jurusan yang berhubungan dengan perencanaan, tetapi ini saatnya peduli
dan berbuatlah untuk Indonesia! :)
No comments:
Post a Comment