Sunday 17 March 2013

Tidak Meratanya Distribusi Penduduk


Apa yang kalian pikirkan tentang kependudukan di Indonesia? Sungguh persebaran distribusi yang tidak merata. Lebih rincinya dalam pendataan penduduk oleh Kementerian Dalam Negeri, jumlah penduduk Indonesia terhitung 31 Desember 2010 pada tahun 2012 mencapai 259.940.857. Jumlah ini terdiri atas 132.240.055 laki-laki dan 127.700.802 perempuan.
Dengan jumlah penduduk Indonesia mencapai 259 juta jiwa akan sulit mengatur kebutuhan setiap kota. Faktanya setiap detik 5 orang lahir dan 2 orang mati, ini menyebabkan transisi demografi akan terus berubah bahkan cenderung meningkat jika tidak ditekan. Pada kota se-metropolitan DKI Jakarta pun tidak bisa dibilang kota yang “seimbang”. Banyak kekurangan yang tertutupi oleh skyscraper di kota ini, seperti di daerah pinggir Jakarta terdapat permukiman kumuh, sampah dan limbah, sanitasi tidak memadai, termasuk juga masalah lingkungan dan kesehatan. Masalah lain yang lebih kompleks seperti kemiskinan, kemacetan, dan tindak kriminal. Penyebab tidak seimbangnya persebaran penduduk di Indonesia, antara lain yaitu masyarakat pedesaan (rural area) yang hanya dengan modal nekat pindah ke kota. Hal ini hanya menyebabkan bertambahnya permasalahan di kota dan membuat kota semakin padat. Ini memperlihatkan kurangnya lahan huni di perkotaan, sedangkan di pedesaan banyak space (ruang), pada kenyataannya ini adalah permasalahan persebaran penduduk.

Dari kacamata dunia kita lihat, persebaran penduduk di tiap negara, atau bahkan benua tidak merata. Dari 21 megacity di dunia sebagian besar terdapat di Asia, China (Beijing dan Shanghai), India (Delhi dan Mombay), Tokyo, Seoul. Bisa dilihat dari China yang sedang giat-giatnya menekan laju pertumbuhan penduduk dengan kebijakan pemerintah “one child policy” yang mengharuskan satu keluarga hanya memiliki satu anak. Beda halnya dengan Jerman yang wanita-wanitanya lebih memilih berkarier dibandingkan memiliki dan mengurusi anak. Di negara yang sangat maju ini pemerintah memberi keringanan kepada wanita hamil, seperti biaya persalinan gratis, bahkan cuti 2 tahun untuk ibu yang melahirkan agar si anak mendapatkan ASI (Air Susu Ibu) secara seimbang, karena pemerintah Jerman menginginkan penerus ras Aria mereka.
Fakta diatas berkaitan erat dengan laju pertumbuhan penduduk. Hal yang perlu diketahui, di Indonesia 58% dari keseluruhan penduduk menempati pulau Jawa yang hanya mempunyai luas 7% dari luas wilayah Indonesia. Berdasarkan Data Agrerat Penduduk per Kecamatan (DAK2) tercatat jumlah penduduk terbesar terdapat di Provinsi Jawa Barat, yakni 39.910.274, dan angka penduduk terkecil tercatat di Provinsi Papua Barat, yaitu 1.091.171 jiwa. Bukan hanya di Indonesia, di negara lain pun banyak masyarakat lebih memilih tinggal di kota daripada di desa, faktor yang paling mendasar adalah akses terhadap banyak hal akan lebih mudah didapatkan di kota. Persebaran penduduk sama tidak meratanya dengan persebaran makanan. Mungkin ini yang biasa disebut Resource Curse (kutukan sumber daya), seperti di Papua yang memiliki sumber daya melimpah tetapi kesejahteraan masyarakatnya rendah (masih miskin dan kurang maju). Sumber daya yang dimiliki oleh wilayah mereka hanya dieksploitasi. Perbedaan pendapatan per kapita negara juga sangat berpengaruh. Hal ini dapat menimbulkan kesenjangan yang membuat tidak semua orang di dunia mempunyai pilihan yang sama.
To make a CHANGE, and the BALANCE condition, this country need “idea” and “energy”. Tidak harus mahasiswa dari jurusan yang berhubungan dengan perencanaan, tetapi ini saatnya peduli dan berbuatlah untuk Indonesia! :)


No comments:

Post a Comment